A. Prosedur darurat kapal kandas :
1. Stop mesin, bunyikan alarm
2.Nakhoda dan kamar mesin di beri tahu
3. VHF stand by pada ch 16
4. Tanda-tanda kapal kandas dibunyikan / diperlihatkan
5. Semua tangki dan got palka di sounding apakah terjadi kebocoran
ditempat itu. Jika haluan kapal yang
kandas, tutup segera tangki kedap
air yang menghubungkan ke kamar mesin.
6. Adakan peruman kedalaman perairan, bandingkan antara draft kapal dengan kedalaman pada saat itu
7. Pelajari dan perhitungkan pasang surut, jenis dan bentuk dasar perairan
8. Jika diperlukan letgo jangkar buritan untuk menjaga buritan kapal agar tidak hanyut ke darat,
9. Jika tidak terjadi lebocoran, apungkan kapal dengan cara membuang air ballast, muatan, air dan
sebagainya
10. Jika upaya yang dilakukan tersebut diatas, dan ada kemungkinan akan
timbul bahaya yang lebih besar
lagi, maka meminta bantuan kapal lain
yang ada ataupun kapal tunda.
Persiapan menolong kapal lain :
1) Persiapkan alat komunikasi guna berkoordinasi dengan kapal yang akan ditolong maupun kapal lain yang
akan menolong
2) Lakukan identifikasi keadaan darurat yang dialami oleh kapal yang akan ditolong
3) Siapkan peralatan yang sesuai dengan keadaan darurat kapal kapal yang mengalami musibah
4) Siapkan peralatan untuk mengevakuasi crew dari kapal yang ditolong (life boat, life raft, line throwing, life
line)
5) Siapkan peralatan medis untuk menolong orang yang membutuhkan bantuan pengobatan
6) Perhitungkan kondisi cuaca dan perairan disekitar kapal yang mengalami musibah
Tindakan saat berada didaerah kapal yang mengalami musibah
1) Lakukan komunikasi dengan kapal yang mengalami musibah atau dengan kapal lain yang turut serta
dalam upaya penyelamatan
2) Operasikan radar dan pertahankan kewaspadaan yang efektif
3) Tugaskan seorang crew untuk memeriksa keadaan disekitar secara visual, pada malam hari gunakan
lampu sorot
4) Upayakan posisi kapal berada pada sector aman dan upayakan agar kapal terlihat oleh kapal yang
mengalami musibah
B. Prosedur darurat man over board :
1. Lemparkan pelampung yang sudah dilengkapi dengan lampu apung dan asap sedekat orang yang jatuh
2. Usahakan orang yang jatuh terhindar dari benturan kapal dan balingbaling
3. Posisi dan letak pelampung diamati
4. Mengatur gerak tubuh menolong (bila tempat untuk mengatur gerak cukup disarankan menggunakan
metode “ WILLIAMSON TURN “
5. Tugaskan seseorang untuk mengatasi orang yang jatuh agar tetap terlihat
6. Bunyikan 3 (tiga) suling panjang dan diulang sesuai kebutuhan
7. Regu penolong siap di sekoci
8. Nakhoda diberi tahu
9. Kamar mesin diberi tahu
10.Letak atau posisi kapal relatif terhadap orang yang jatuh di plot
11.Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan
C. Prosedur Darurat SAR
1) Koordinasi antar organisasi dan unit yang terdlibat dalam operasi penyelamatan
2) Koordinasi dengan autoritas di darat
3) Koordinasi lapangan
4) Penentuan OSC dan tanggung jawab
5) Penentuan CSS dan tanggung jawabnya
6) Komunikasi
D. Expanding Square Search :
Suatu pola pencarian korban yang berbentuk kotak dimulai dari datum dan bergerak semakin membesar
E. LSA yang harus ada dikapal :
1) Life Boat
2) Life Jacket
3) Life Raft
4) Immersion Suit
5) Line Throwing Apparatus
6) Emergency Signal
B. Fireman Out fit :
1) Pakaian anti api
2) Sarung tangan anti api
3) Sepatu anti api
4) Safety helmet dengan pelindung muka
5) Life Line
6) Kampak
7) Senter
8) Breathing Apparatus
5. A. Pelaksanaan Latihan sekoci dikapal :
1) Tentukan waktu pelaksanaan latihan
2) Informasikan kepada crew atau penumpang agar tidak terjadi kepanikan
3) Bunyikan sirine/alarm
4) Crew berkumpul di muster station/ boat station
5) Lakukan pemeriksaan kelengkapan crew
6) Crew melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
7) Turunkankan minimal satu sekoci, nyalakan dan operasikan mesin sekoci
EPIRB (emergency position-indicating radio beacons):
Suatu
Radio Beacon yang mentrasmisikan signal, signal tersebut berupa pesan
distress yang dilengkapai dengan informasi posisi EPIRB , identitas
kapal/pesawat yang memancarkan EPIRB dan informasi lain yang mungkin
berguna dalam operasi penyelamatan .
ELBA adalah alat
bantu pernafasan darurat untuk penyelamatan hidup. Alat ini mempunyai
kompresi udara 1 sampai 2 ltrs dalam kantong udara yang mempunyai
durasi 10 dan 15 menit pemakain
F. Tindakan pertolongan yang dilakukan :
1) Operasikan radar dan pertahankan kewaspadaan yang efektif
2) Tugaskan seorang crew untuk memeriksa keadaan disekitar secara visual, pada malam hari gunakan
lampu sorot
3) Tempatkan tangga dan jaring pengangkat disisi-sisi kapal pada deck terbuka dan terendah.
4) Siapkan sekoci penolong yang memungkinkan untuk digunakan sebagai stasiun boarding
5) Alat pelempar tali disiapkan
6) Siapkan mesin derik guna mengangkat korban yang keletihan atau terluka
7) Persiapkan alat-alat medis dan obat-obatan
8) Upayakan posisi kapal berada pada sector aman dan terlihat oleh kapal yang mengalami musibah
Komunikasi yang dilakukan :
1) Mengidentifikasikan nama kapal yang mengalami musibah, jenis kapal dan jenis musibah
2) Mengidentifikasikan nama kapal yang akan melakukan tindakan penyelamatan
3) Melaporkan posisi kapal yang mengalami musibah dan posisi kapal yang akan melakukan tindakan
penyelamatan
4) Meminta jenis bantuan yang diperlukan bila kapal penolong tidak dapat bertindak sendirian
5) Mengimformasikan kondisi cuaca setempat, kecepatan dan arah angin, arus, serta kondisi penglihatan.
6)
Mengimformasikan secara berkala jalannya operasi penyelamatan,
jumlah korban selamat maupun tidak,
tindakan dan peralatan yang di
gunakan
7) Melaporkan kondisi akhir operasi penyelamatan.
B O L A V I T A Menyediakan Promo Bonus New Member & Bonus Setiap Minggu'a.. Bahkan Membuat Event Lucky Draw Setiap Bulan'a Teman-teman.. Undian Berhadiah .. Info Lebih Lanjut, Dapat Hub Kontak Kami di bawah >> BBM: B O L A V I T A
BalasHapusWA : +628 1 2-2 2 2 2 -9 9 5
Line : cs_b-o-l-a-v-i-t-a